Penentunya Ada di “Sesi Penutup”
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Penentu dari setiap amal, ada di penghujungnya.
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Bahwa nilai amal itu ditentukan oleh bagian penutupnya. (HR. Ahmad 22835, Bukhari 6607 dan yang lainnya).
Karena itu, perjuangan besar seharusnya kita lakukan ketika kita berada di penghujung amalan. Termasuk ketika di penghujung ramadhan.
Al-Hafidz Ibnu Rajab mengatakan,
يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى
“Wahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakannya dan siapa saja yang telah menyia-nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang terbaik.”
Ujung terbaik, itulah kesuksesan orang baik…
Ibnul Jauzi menjelaskan,
إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق، فلا تكن الخيل أفطن منك! فإن الأعمال بالخواتيم، فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع…
Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullah berkata :
“Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya.. Karena itu, ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,
العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات
“Yang akan menjadi ukuran adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, dan bukan buruknya permulaan…”
Hasan al-Bashri mengatakan,
أحسن فيما بقي يغفر لك ما مضى، فاغتنم ما بقي فلا تدري متى تدرك رحمة الله…
“Perbaiki apa yang tersisa, agar kesalahan yang telah lalu diampuni. Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang masih tersisa, karena kamu tidak tahu kapan rahmat Allah itu akan dapat diraih.”
Abu Bakr as-Shiddiq berdoa kepada Allah,
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي أَخِيرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاك
Ya Allah, jadikan usia terbaikku ada di penghujungnya, amal terbaikku ada di penutupnya, dan hari terbaikku, ketika aku bertemu dengan-Mu. (HR. Ibnu Abi Syaibah 30124).
Yaa Allah jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
بارك اللّٰه فيكم وتقبل الله منا ومنكم
Semoga Allah takdirkan keberuntungan di akhir perjalanan”
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/28066-penentunya-ada-di-sesi-penutup.html